Sabtu, 13 Agustus 2011

STEPHANIE dan ROSE DORE

STEPHANIE dan ROSE DORE

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pekerjaan sosial medis adalah praktek kerjasama pekerja sosial dalam bidang kesehatan dan dalam program-program pelayanan kesehatan masyarakat. Praktek pekerjaan sosial dalam bidang pelayanan kesehatan mengarah pada penyakit yang disebabkan atau berhubungan dengan tekanan-tekanan sosial, yang mengakibatkan kegagalan-kegagalan dalam melaksanakan fungsi dan relasi-relasi sosial.

Pada awalnya perkembangan masalah yang perlu ditangani pekerja sosial berkisar pada masalah ekonomi, seperti menyaring pasien-pasien yang berhak dibebaskan biaya perawatan, menyelesaikan masalah ekonomi, dan mengurus administrasi. Seiring perkembangan jaman fokus pekerja sosial medis adalah mengkaji fakor-faktor sosial yang menyebabkan pasien menjadi sakit, masalah-masalah sosial yang dtimbulkan oleh penyakitnya dan juga hambatan-hambatan yang mungkin mengurangi kemampuan seseorang untuk menggunakan apa yang dapat digunakan oleh ilmu kedokteran.

Kebutuhan pelayanan pekerja sosial medis sangat diperlukan khususnya dirumah sakit. Hal ini didorong oleh kesadaran masyarakat bahwa persoalan penyakit dan kesehatan manusia bukan hanya menyangkut aspek biofisik, tetapi menyangkut aspek penting lainnya termasuk ekonomi, sosial dan emosional. Berbagai penemuan menunjukan bahwa proses biofisik manusia mempunyai korelasi dengan kondisi sosial psikologis manusia, faktor sosial ekonomi dan faktor budaya masyarakat.

Pada Negara berkembang seperti Indonesia, pekerjaan sosial di bidang kesehatan menjadi sangat dibutuhkan karena permasalahan kesehatan umumnya terkait dengan faktor-faktor sosial, ekonomi, emosional dan budaya. Realitas tersebut menuntut peran aktif pekerja sosial agar dapat memberikan kontribusi seperti yang diharapkan yakni dapat melakukan intervensi terhadap permasalahan sosial dan emosional pasien dan keluarganya baik secara individu, keluarga, komunitas maupun masyarakat dalam arti luas.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah keluarga

A. Identitas Klien

Klien : keluarga Dore

Pasien : Stephanie dan bayinya John Dore

Umur : 16 Tahun

Pekerjaan : Pelajar

Alamat : Midwestren

Bagian : Bersalin

Diagnose : Ancephalus

Dokter : Dr. Stunt

Yang merujuk : Kepala Bagian Bersalin

Alasan Rujukan: kesulitan biaya setelah persalinan dan perawatan lebih lanjut dikarenakan kelahiran bayi yang mengalami kebutuhan khusus.

B. Keadaan Keluarga klien

Stephanie adalah anak satu-satunya dari keluarga Afrika Amerika dengan orangtua tunggal, Stephanie tinggal bersama ibunya. Keseharian keluarga Dore yaitu nyonya Rose Dore bekerja disebuah kantor di pinggiran kota sebagai sekretaris. Stephanie adalah seorang pelajar di sebuah SMA. Kehidupan keluarga Stephanie tidak begitu baik awalnya Stephanie Tinggal bersama Ibu dan Ayahnya, akan tetapi suatu hari ayah Stephanie terkena PHK dan sulit mendapatkan pekerjaan, sehingga ayahnya stress dan mulai menjadi alkoholik, sejak saat itu orangtua Stephanie bercerai dan mereka tidak pernah melihat ayahnya lagi semenjak itu.

Ibu Stephanie lebih banyak menghabiskan waktunya di tempat kerja, dan Stephanie termasuk anak yang baik, sehat dan mempunyai citra yang baik disekolahnya, hal ini membuat Ibunya yakin bahwa Stephanie akan dapat menyelesaikan sekolahnya dan masuk ke perguruan tinggi, menikah setelah itu mempunyai anak. Stephanie dan ibunya adalah jemaat katholik roma yang taat, akan tetapi tidak mengikuti kegiatan keagamaanya. Mereka berdua sangat menyukai musik jazz dan Stephanie dipercaya Ibunya sebagai anak yang baik dan tidak pernah bergaul tidak seperti anak lain seumurnya yang berada di lingkungan tempat sekolah Stephanie yang dimana pergaulan mereka membuat genk-genk dan pemakaian obat terlarang.

C. Keadaan Ekonomi

Stephanie dan ibunya tinggal dalam apartemen dua kamar, penghasilan ibunya adalah 26000 dolar per tahun, di Amerika penghasilan seperti itu tentu kurang untuk memenuhi kebutuhan hidup, apalagi jika ibu Stephanie kena PHK, selain itu ibunya adalah tulang punggung keluarga, orang tua Stephani bercerai karena ayahnya adalah seorang alkoholik.

D. Keadaan Sosial

Lingkungan sekitar tempat tinggal Stephanie dan ibunya tidak begitu aman, ini dlihat dari pergaulan mereka terutama anak-anak yang kasar, genk-genk, dan kurang sekali control dari lingkungannya. Mereka selalu pergi ke gereja saint rose agak jauh dari tempat tinggal mereka dan tidak mengikuti kegiatan yang sering gereja adakan. Hal itu lah yang menyebabkan Stephanie dan ibunya tidak terlalu dikenal dilingkungannya, karena Stephanie pun jarang bergaul dengan anak-anak lain di sekolahnya ia hanya mempunyai sedikit teman dan sedikit guru yang mengenal Stephanie.

E. keadaan Budaya

Keluarga Dore adalah keturunan Afrika Amerika, dan tinggal di Amerika dengan status turunan kulit hitam tentu sangat tidak mudah karena pandangan rasisme disana masih sering dirasakan. Mereka sering mendapat diskriminasi dilingkungan tempat tinggal maka seringkali anak-anak seumuran Stephanie lebih sering menjadi buruh daripada kuliah ke universitas.

2.2 Latar Belakang Masalah

Suatu hari pekerja sosial Rae Miller mendapat panggilan kerja ke rumah sakit untuk menangani remaja yang hamil diluar nikah, disanalah Rae bertemu dengan Stephanie dan ibunya yang sangat ketakutan dan kebingungan. Stephanie diketahui sudah hamil 6 bulan, hal ini membuat ibu Stephanie sangat shock dengan hal ini. Ia begitu terkejut Stephanie yang kurus pintar dan baik tiba-tiba hamil diluar nikah, dan yang paling membuat ibunya kecewa adalah ibunya bisa tidak mengetahuinya, bagaimana bisa Stephanie menyembunyikan keadaan itu dari ibunya sendiri.

Tidak lama setelah perawatan, dari hasil pemeriksaan dokter dan USG diketahui Stephani mengandung anak laki-laki, akan tetapi bayi yang dikandungnya memiliki kelainan di otak, dari hasil itu terlihat bahwa bayi tidak mempunyai sebagian otaknya, hal ini akan menyebabkan bayi lumpuh sebagian, atau akan mati jika lahir nanti. Dalam keadaan seperti ini Stephanie dan ibunya sangat terkejut, ibunya terlihat tidak menerima keadaan ini bagaimana anaknya hamil dan mempunyai bayi yang cacat. Dokter menyarankan Stephanie dan ibunya untuk membuat keputusan akan keadaan ini, apakah Stephanie akan mengandungnya sampai lahir atau akan di aborsi.

Satu bulan berikutnya Stephanie melahirkan bayinya dengan prematur, tentu saja ini dikarenakan karena kondisi ibu dan bayinya yang kurang sehat, karena menurut Stephanie selama ia mengandung ia banyak diet karena tidak mau terlihat gemuk, ia pun sering berolahraga dan beraktifitas layaknya remaja biasa, tentu saja tidak baik bagi bayi, ia akan kekurangan nutrisi dan ibunya pun harus sehat secara psikis dan pisik, tidak seperti Stephanie yang begitu stress memikirkan tentang kehamilannya dan ketakutan bagaimana jika ibunya tahu tentang keadaannya.

Setelah persalinan Stephanie dan nyonya Rose menyangkal kehadiran bayi, terutama Stephanie. Bagaimana mungkin ia dapat merawat bayi padahal dia harus kembali kesekolah masuk perguruan tinggi dan bekerja, merawat bayi saja sudah sangat sulit apalagi merawat bayi yang cacat serius. Demi menjaga anak dan cucunya nyonya Rose pun akhirnya keluar dari pekerjaanya. Ia mengambil uang pesangon untuk membayar biaya persalinan bayi akan tetapi uang tersebut tidak cukup untuk membayar perawatan bayi yang dinamakan Yohannes Dore atau John Dore. Selain itu nyonya Rose ingin cucunya ini di baptis sehingga ia sangat membutuhkan biaya tambahan akan tetapi dengan tidak bekerja dan tidak mempunyai orang yang mau membantu bagaimana ia bisa menangani persoalan tersebut.

Keadaan John ternyata diluar diagnose Dokter yang menyatakan kemungkinan john akan meninggal setelah dilahirkan, John tidak bergerak, tidak bernafas, dan tidak mengeluarkan suara, karena otaknya tidak tersedia untuk itu, akan tetapi anehnya ketika ia diberikan bantuan pernafasan melalui tabung terjadi suatu penerimaan yang baik yaitu ada reaksi dalam tabung ke tubuh John.

Minggu-minggu berikutnya Stephanie diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit, akan tetapi John masih harus mendapatkan perawatan intensif, tentu saja hal ini membuat nyonya Rose kebingungan, ia memikirkan bagaimana biaya perawatan dan apakah John dapat bertahan hidup dan diperbolehkan pulang, apakah Stephanie dapat menceritakan siapa ayah biologis anaknya dan apakah Stephanie siap menerima kehadiran anaknya dan bagaimana dengan kehidupan Stephanie selanjutnya, apakah ia akan bisa bersekolah kembali, dapatkah Stephanie menikah dan bersosialisasi dengan lingkungannya. Tentu saja ini juga menjadi permasalahan bagi Stephanie.

Rae Miller yang berperan sebagai pekerja sosial menghadapi kasus yang tidak biasa seperti kasus sebelumnya dan ia harus membuat suatu rencana pelayanan kepada Stephanie dan keluarganya tentang bagaimana sikap mereka dalam menanggapi kenyataan dan bagaimana perkembangan bayi serta bagaimana pembayaran dan perawatan yang terbaik untuk John, dan apabila mereka akan kembali ke rumah mereka apa yang bisa Rae perbuat agar Stephanie dan ibunya dapat kembali bersosialisasi dengan masyarakat dan mengubah pandangan masyarakat tentang mereka.

2.3 Analisa Masalah

1. Jika dalam hal ini pada kasus remaja yang melahirkan bayi cacat, bagaimana penanganannya?

2. Apa saja praktek-praktek yang dapat dilakukan dalam menangani masalah seperti itu?

3. Bagaimana cara pekerja sosial dan nilai serta prinsip seperti apa yang digunakan?

4. Bagaimana proses dan intervensi yang dapat dilakukan oleh pekerja sosial?

5. Apa saja tujuan-tujuan pekerja sosial medis?

6. Apakah dalam kasus melahirkan bayi cacat ketika masih dikandung ( prenatal) dapat dilakukan aborsi ?

7. Perlukah kerahasiaan di jaga dengan baik untuk anak umur 16 tahun yang membutuhkan penyelesaian masalah?

8. Apa tugas-tugas perkembangan keluarga yang harus dilakukan Stephanie dan terutama oleh nyonya Rose Dore?

9. Perlukah dilakukan Rehabilitasi terhadap Stephanie dan keluarganya? Bagaimana cara memberikan rehabilitasi kepada Stephanie ?

10. Apa saja sumber-sumber pelayanan yang dapat dimanfaatkan oleh Stephanie dan keluarganya?

2.4 Proses Kontak awal, Intake dan Asesmen

Rae Miller menerima referral pasien dari dokter setelah itu ia pun bertemu dengan Stephanie dan Ibunya, membuat janji bertemu dan membantu keluarga tersebut dalam mengatasi masalahnya. Rae sangat mengerti keadaan keluarga dalam kasus ini ia selalu mencari waktu yang tepat untuk dapat berkomunikasi dan berelasi dengan mereka.

Dalam asesmen Rae melakukan hal-hal seperti:

· Menentukan siapa yang mengalami masalah seperti ini?

· Bagaimana cara untuk berkomunikasi atau mewawancarai Stephanie dan ibunya?

· Apa yang menjadi penyebab dari masalah ini?

· Penanganan seperti apa yang dibutuhkan klien?

· Apa saja kebutuhan-kebutuhan klien saat ini?

· Observasi langsung kepada klien dan tinjauan lapangan ke tempat tinggal klien!

· Bagaimana cara memulihkan sosial emosional keluarga?

· Sumber-sumber apa saja yang dapat dimanfaatkan ?

· Berkoordinasi dengan interdisipliner!

· Menentukan fokus Intervensi

2.5 Rencana Intervensi

Fokus intervensi :

· Memulihkan sosial emosional keluarga

· Pembiayaan atau keringanan biaya

· Perawatan lanjut bagi pasien, bayi serta keluarga.

Rencana intervensi Rae, beberapa diantaranya:

· Memulihkan keadaan sosial emosional klien dan keluarga

· Melakukan koordinasi dan berkerjasama dengan interdisipliner atau kolaborasi

· Membuat tim kerja

· Melakukan terapi realita

· Menjaga kerahasiaan klien

· Membantu kilen untuk mengungkapkan perasaannya

· Membantu klien dalam mengatasi hambatan-hambatan yang dihadapi

· Mencari berbagai sumber pelayanan yang dibutuhkan klien diantaranya; prosedur pelayanan, persyaratan pelayanan, dsb.

· Merencanakan membantu klien atau pasien rumah sakit paska kebutuhan dengan mengatur layanan lain, fasilitas lain atau di rumah (discharge planning)

· Melakukan pendampingan, bimbingan dan peer group.

· Memberikan perlindungan kepada klien melalui lembaga yang tepat

· Memberikan informasi yang diperlukan keluarga agar dapat memberikan pertimbangan atau keputusan yang tepat dalam menentukan tindakan untuk kepentingan klien.

· Melakukan konseling dan konsultasi kepada pasien atau klien beserta keluarganya.

Pada saat Rae akan membuat rencana intervensi untuk Stephanie dan keluarga, ada beberapa hambatan, diantaranya:

· Keadaan klien yang sangat rapuh dan sulit menerima keadaannya, dalam tahap ini klien mengalami masa denial atau penolakan terhadap realitas yang harus ia hadapi

· Sulit menentukan keputusan yang berkaitan dengan pemulihan dan rehabilitasi pasien

· Adanya perbedaan nilai dan norma yang dianut

· Pertentangan kepentingan dan diskriminasi

· Kondisi sosial klien dan keluarganya tidak begitu baik

· Dalam hal-hal tertentu klien sulit mengungkapkan perasaannya dan ketakutan

· Waktu pertemuan awal yang pendek atau singkat membuat pekerja sosial sulit untuk mengidentifikasi secara cepat apa yang terjadi dengan klien

· Klien sulit menyesuaikan diri

· Klien atau pasien mengalami tingkat kecemasan yang tinggi.

2. 6 Tujuan

· Membantu pasien atau klien mengatasi masalahnya

· Membangkitkan kepercayaan diri klien

· Memperbaiki hubungan klien dengan keluarganya

· Membantu klien dalam mengatasi sosial emosionalnya

· Membantu klien mendapat keringanan biaya

· Memberi perlindungan kepada klien untuk mendapatkan hak dan pelayanan yang seharusnya

· Membantu bayi klien untuk mendapatkan perawatan lanjut

· Memberi dukungan kepada klien agar dapat kembali menjalani kehidupan yang lebih baik

· Membantu klien dalam memanfaatkan sumber-sumber pelayanan

· Membantu kondisi psikis klien dan keluarganya.


2.7 Implementasi Rencana Intervensi

· Pekerja sosial melakukan intake dengan klien

· Melakukan asesmen tentang masalah keluarga, individu dan keadaan ekonomi

· Pekerja sosial memberikan rekomendasi hasil intake kepada bagian keuangan untuk dipertimbangkan

· Menjalin koordinasi dan kerjasama tim

· Pasien diperbolehkan pulang, saat itu bayi masih dalam perawatan di rumah sakit

· Membuat musyawarah bersama tim kerja dan keluarga untuk mengambil keputusan yang baik bagi pasien atau klien

· Memberi perlindungan kepada klien untuk mendapatkan hak-haknya dengan cara memberi pelatihan atau pengertian kepada timnya akan hak asasi manusia dan perlindungan konsumen

· Pekerja sosial mengadakan kunjungan rumah

· Pekerja sosial mencarikan pihak ketiga untuk membantu biaya perawatan

· Pekerja sosial berkoordinasi dengan pihak rumah sakit untuk keringanan biaya

· Melakukan konseling dan terapi realitas kepada pasien dan keluarga

· Bayi diperbolehkan pulang dengan biaya yang diangsur

· Memberi semangat kepada klien agar mampu kembali beraktifitas seperti biasa, bekerja dan melakukan tugas serta fungsi sosialnya

· Memfasilitasi pilihan-pilihan klien dengan berbagai informasi dan sumber alternative

· Mempelajari kebijakan-kebijakan, syarat-syarat, prosedur-prosedur, dan proses-proses pemanfaatan sumber-sumber kemasyarakatan

· Menjalin relasi kerjasama dengan berbagai profesi kunci

· Melakukan sistem dukungan sosial

· Melakukan pengawasan dan dukungan teman sebaya (peer supervision and support)

· Memonitor dan mengevaluasi distribusi pelayanan.

· Melakukan monitoring dan mengevaluasi keadaan keluarga klien setelah keluar dari rumah sakit

2.8 Tindak Lanjut

· Melakukan Home care

· Mencarikan lembaga pelayanan yang membantu perawatan bayi cacat, dalam kasus ini diantaranya Unit Medical Center, Organisasi Kesehatan Masyarakat (HMO), (UR) Utilization Review, dan kantor jaminan sosial

· Bekerjasama dengan masyarakat dan tokoh masyarakat seperti dalam kasus ini Pendeta, Psikolog, tetangga, teman satu lingkungan

· Melakukan konseling dan memonitor, mengevaluasi keefektifan pelayanan yang telah diberikan

· Memberikan informasi kepada Stephanie dan ibunya akan tugas-tugas perkembangan keluarga, seperti pemenuhan kebutuhan pokok, pendidikan, rekreasi dan aktualisasi diri

· Memberikan bantuan program belajar untuk Stephanie

· Memberikan layanan konsultasi bagi pasien.


BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Dalam hal ini sangat penting bagi keluarga untuk meluangkan waktu bersama anggota keluarga lainnya, sebagai keluarga hendaknya dapat melaksanakan fungsi dan peranan tiap anggota dengan baik, serta melaksanakan tugas-tugas perkembangan keluarga.

Bagi Stephanie sangat sulit mengandung dalam usia yang begitu muda dan menanggung resiko yang sangat besar, dalam hal menangani Stephanie dibutuhkan waktu dan kepedulian yang intensif. Pada proses mengandung Stephanie memilih untuk tidak menggugurkan anaknya karena ia merasa yakin bahwa anaknya adalah anugrah Tuhan, selain itu dalam agamanya memang hal itu tidak baik dilakukan atau dilarang.

Dalam melakukan penanganan kasus, hal-hal utama yang harus selalu di ingat adalah:

· fokus pada pemenuhan kebutuhan klien

· menjaga kerahasiaanya

· perlakukan klien sebagai manusia yang berharga dan unik

· keterlibatan emosi yang baik

· menghilangkan kecemasan klien dan

· tekun dalam menangani kasus

· menghargai klien.

Dalam kasus ini intervensi pekerja sosial terlaksana dengan baik, Stephanie dapat mengungkapkan perasaannya, menghilangkan trauma dan ketidak percayaan dirinya, tidak cemas dan mau menerima John sebagai anaknya, dan merawat john dengan baik, mampu mengungkapkan siapa ayah biologis John, dan menjalin hubungan yang baik dengan keluarganya. Mrs Dore mampu mengatasi kekhawatirannya dan dapat kembali bekerja, Mrs Dore menjadi anggota dalam organisasi yang menangani keluarga-keluarga dengan anak berkebutuhan khusus.


Daftar Pustaka

Johson, Jerry L dan Grant JR, George. (2005). “Allyn dan Bacon Casebook Series Medical Social Work”. USA: Pearson Education Inc.


Makalah anak kelas 3A Rehsos STKS Bandung angkatan 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar